Buku Tamu

3.19.2012

Stephanie's Confession (Chapter 4 - It's been a year)

It's been a year since I've got that first pain...
19 Maret. Gue akan selalu mengingat tanggal itu. Hari itu tepat setahun yang lalu, gue sadar Dan sama sekali berbeda dari dugaan gue. Yah, dugaan gue dia punya maksud di balik semua perhatian yang dia berikan. Dia adalah teman curhat sekaligus motivator gue di kala gue down. Gue emang tau dia lagi naksir satu cewek tapi dia selalu ada di saat gue butuh nasihat dan semacamnya. Dan hari itu, 19 Maret, pulang sekolah, tiba-tiba aja dia marah-marah ke gue dan beralasan lagi bad mood. Gue udah pernah cerita soal itu sebelumnya, dan hari ini gue kembali mengenang hari itu. Gue kembali duduk di hadapan komputer yang sama seperti waktu gue dulu chat dengan dia. Bahkan untuk menulis kalimat ini pun gue masih memikirkan dia. Gue yakin 100% dia lupa dengan apa yang terjadi pada 19 Maret tahun lalu. Dia gak pernah menganggap pernah marahin gue dan gak pernah kepikiran untuk minta maaf karena udah "menyakiti" gue. Gue sendiri heran, dimarahin dia aja gue rasanya kayak abis diputusin. Gue terus meyakinkan diri gue sendiri bahwa gue gak akan pernah "suka" sama Dan. Namun betapa kerasnya gue berusaha, gue gak akan memungkiri bahwa gue merasa kehilangan dia. Kehilangan seseorang yang telah berminggu-minggu memberikan sedikit perhatiannya dan menjadi teman curhat buat gue. Mungkin rasa kehilangan ini hanya sebagai teman, dan gue akan terus menganggapnya begitu. Dan juga hanya menganggap selama ini kita hanya berteman, sama sekali gak ada yang spesial. Gue mungkin cuma kesepian, tanpa dia yang setiap malam chat rasanya emang beda. Tapi gue yakin suatu saat akan bertemu seseorang yang tepat buat gue, entah berapa lama. Yang bisa gue lakukan sekarang cuma bersyukur, Tuhan memang memilihkan jalan yang terbaik buat gue. Berpisah dengan dia dan gak pernah berkomunikasi lagi. Sepertinya memang jalan terbaik buat gue, daripada gue harus menanggung sakit hati lebih lama lagi bersama freak itu. Bukan cuma marah tanpa sebab, dia juga mudah menuduh tanpa bukti. Yah.. Gue hanya bisa mendoakan yang terbaik.
So then I play that song he gave me, which is also given to that one girl he likes, and say "Happy March 19th..."

Tidak ada komentar:

Posting Komentar