5.03.2012
Antara Keberanian dan Kebenaran
Sampai kapan seorang pengecut sepertiku mulai bisa menerima kebenaran?
Di saat semua orang mendambakan kebenaran, mengapa aku malah menjauh darinya?
Apakah dibutuhkan lebih dari sekadar keberanian untuk dapat menerima kenyataan?
Padahal kebenaran sudah begitu dekat, ia sudah tiba dalam jangkauan ku
Aku menimang-nimang dua pilihan yang ku punya
Akankah aku maju dan menerima kebenaran dengan tabah
Ataukah aku akan mundur dan bersembunyi dalam bayangan rasa penasaran
Pengecut di dalam diriku memberontak dan mememaksaku bersembunyi dari kebenaran
Namun aku melakukan sebaliknya
Aku mengumpulkan sisa-sisa keberanian dan memilih untuk menerima kebenaran
Aku tak bisa selamanya menyembunyikan diri dari kebenaran
Aku telah memilih dan aku tak akan mundur
Aku tak dapat menyembunyikan kesedihan setelah mengetahui kebenaran
Kebenaran, bagaimanapun juga terasa menyakitkan
Jadi begini rasanya berusaha tabah...
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar